Sopir Ambulans Menjadi Saksi Sidang Gabungan, Melihat Wajah Brigadir J

https://gorontalo.tribunnews.com/2022/11/07/sopir-ambulans-brigadir-j-masih-pakai-masker-dan-tekuk-kaki-korban-agar-muat-di-kantong-jenazah

Sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J yang telah dilaksanakan pada tanggal 7 November 2022, Dalam sidah tersebut hakim menggabungkan sidang ketiga terdakwa yaitu Bripka RR, Bharada E dan Kuat Ma’Ruf. hal ini dilakukan untuk mengejar waktu yang sudah terbatas, Momen sidang gabungan ini merupakan pertama kali ketiga terdakwa ditemukan. agenda ini masih sama dengan agenda yang sebelumnya mendengarkan keterangan para saksi. Salah satu dari 12 saksi yang dihadirkan dalam sidang ini adalah seorang Sopir Ambulans yang mengevakuasi jenazah Brigadir J.

Ahmad Syahrul Ramadhan adalah seorang sopir tersebut,Syahrul menceritakan momen saat dirinya diminta datang ke lokasi kejadian setelah menerima lokasi penjemputan yang dituju. Syahrul sempat kaget dan terkejut saat tiba di lokasi kejadian di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga saat melihat jenazah Brigadir J yang tergeletak didekat tangga.

“Pukul 19.08 WIB saya dikirimin share location lokasi penjemputan. Lalu saya prepare untuk jemput lokasi. Saya belum tahu saat itu lokasi maps. Lalu jam 19.13 WIB ada no tak dikenal WA (WhatsApp) saya minta share lokasi, lalu jam 19.14 WIB saya kirim share loc,” ujar Syahrul di PN Jaksel, Senin.

Tak hanya itu, Syahrul juga menceritakan soal sirine mobil yang mati. Syahrul menyampaikan saat kaca mobilnya diketuk orang tak dikenal dan diarahkan masuk ke Kompleks Polri Duren Tiga serta diminta untuk mematikan sirine dan protokol Ambulans-nya. “Masuk komplek ada gapura, di situ ada anggota Provos, lalu saya disetop mau kemana dan tujuan apa. ‘permisi saya dapat arahan untuk jemput titik lokasi saya kasih unjuk lihat’. Katanya ‘ya sudah mas masuk aja lurus. Minta tolong sirine dan protokol ambulan Ambulans-nya dimatikan,” ucapnya.

https://news.detik.com/berita/d-6391939/sopir-ambulans-ungkap-respons-petugas-igd-lihat-kantong-jenazah-yosua-waduh

Awalnya Syahrul menceritakan dirinya diminta menunggu hingga akhirnya diminta melakukan evakuasi. “Lalu saya bilang ‘yang sakit yang mana pak?’. Katanya ikutin aja,” ujar Syahrul di PN Jaksel, Senin (7/11/2022). Selanjutnya, Syahrul kemudian berjalan mengikuti arahan tadi dan terkejut saat melihat sesosok jenazah di dekat tangga yang merupakan jenazah Brigadir J.

dan hakim menunjukkan foto jenazah Brigadir J yang ditampilkan pada layar dan menanyakan kepada Ahmad Syahrul apakah kondisi jenazah kala itu seperti difoto tersebut. Namun Ahmad Syahrul mengatakan bukan seperti itu berdasarkan yang ia saksikan kala itu. “Bukan seperti ini ?” tanya hakim sambil menunjuk foto jenazah Brigadir J. “Bukan, tidak yang mulia” jawab sopir ambulans tersebut.

Kesaksian lain yang disampaikan oleh Ahmad, ia mengaku tidak dijelaskan perihal identitas Joshua kala itu. Ahmad juga menuturkan dirinya diikuti anggota polisi yang tidak ia kenal pada saat akan mengambil kantong jenazah di dalam mobil ambulans untuk membawa Joshua

“Posisinya telentang yang mulia cuman memakai baju yang mulia.” ujar Ahmad Syahrul. Ahmad Syahrul Ramadhan mengatakan jika wajah almarhum Brigadir J ditutupi dengan masker hitam saat itu. Syahrul kemudian diminta mengecek kondisi dari Brigadir J yang tergeletak berlumuran darah dengan masker hitam yang masih terpasang, dan mengatakan bahwa Brigadir sudah tidak bernyawa. Sopir ambulans tersebut mengaku sempat tidak diperbolehkan pulang oleh anggota polisi usai Ia mengevakuasi dan membawa jasad Brigadir J.

Syahrul mengaku telah disuruh menunggu setelah menurunkan jenazah Brigadir J kekamar Jenazah rumah sakit Polri. Syahrul menunggu di Masjid sampai subuh, dan tidak di izinkan keluar dari Area rumah sakit oleh petugas kepolisian yang dari awal mendampinginya, Syahrul sendiri tidak mengetahui alasan anggota polisi itu menahannya dan syahrul baru mendapatkan izin pulang setelah subuh

Laurie Rivera

Learn More →