Berita tewasnya satu keluarga dirumahnya kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Menimbulkan beberapa pendapat dari masyarakat. dan Krimonolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Eliasta Meliala mengungkapkan pendapat bahwa empat orang dalam satu keluarga yang tewas kemungkinan menganut paham Apokaliptik karena peristiwa ini menurutnya serupa dengan kematian massal pengikut sekte Peoples Temple pimpinan Jim Jones di Guyana, Amerika Serikat 1978.
“Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” ucap Adrianus pada Sabtu 12 November 2022.
“Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu,” kata Adrianus.
Menurut Adrianus sangat tidak mungkin jika penyebab kematian hanya kelaparan dan mereka tidak mempunyai uang sama sekali untuk membeli makan apalagi jika dilihat dari keadaan rumah dan barang-barang yang ada.
“Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat,” pungkas Adrianus.
Sebelumnya pihak kepolisian sempat menyebut keempat korban, yaitu Rudyanto Gunawan (71), Maragaretha (68), Budianto Gunawan (68), dan Dian (42) ditemukan telah meninggal dengan keadaan lambung tidak terisi makanan saat diperiksa lebih lanjut oleh tim forensik. Adrianus menilai keempat korban bisa jadi memilih cara mengakhiri hidupnya dengan tidak makan. Meskipun cara tersebut tergolong ekstrim.
“Mungkin ini konsepsi ‘silih’ yakni membuat diri menderita demi suatu kenikmatan di kemudian hari,” jelasnya.
Menurut kamu besar Bahasa Indonesia, Apokaliptik diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan kehancuran dunia pada akhir zaman atau kiamat. Sama dengan pengertian apokaliptik dari kamus besar Bahasa Indonesia, dari kamus Merriam Webster juga mempunyai pengertian tentang akhir dunia yang akan terjadi serta hari kebangkitan dan hari penghakiman. dan sedangkan menurut ensiklopedia daring Britanica bahwa apokaliptik merupakan pandangan yang berfokus pada wahyu-wahyu samar terkait akhir zaman.
Brittanica pun menjelaskan soal sastra apokaliptik yaitu salah satu genre penulisan yang meramalkan peristiwa bencana yang diilhami secara supernatural yang akan terjadi pada akhir zaman. dan mengambil bentuk naratif , menggunakan bahasa esoteris, dan mengungkapkan padangan pesimis tetang masa sekarang, dan menjadikan perstiwa akhir zaman sebagai hal yang sudah dekat.
sementara itu, Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan terkait dugaan tertentu yang menjadi alasan satu keluarga tewas, dan Avrilendi menjelaskan bahwa pihaknya masih menjalankan proses penyelidikan dari kasus ini, dan menyebut bahwa Puslabfor Polri juga sedang memeriksa sampel organ dari keempat mayat itu guna untuk memastikan penyebab utama dari kematian mereka.
“Kita tunggu hasil Puslabfor Polri kemarin kita sudah kasih sampel lambung sama hati dan organ tubuh lainnya. Kita masih tunggu itu untuk penyebab kematian,” ungkapnya.
AKP Syafri Wasdar, Kepala Kepolisian Sektor mengatakan bahwa jenazah satu keluarga dapat diambil oleh pihak keluarga jika hasil penyelidikan dan pemeriksaan telah selesai dilakukan yang pastinya dengan izin keluarga korban. AKP Syafri Wasdar menambahkan kalau pihak polsek sudah menerima respon oleh keluarga korban terkait pengambilan jenazah satu keluarga tersebut. Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan karena belum mendapatkan saksi dan barang bukti yang cukup kuat.
“Kalau kami komunikasi dengan keluarga memang keluarganya kemarin itu mau minta supaya sudah bisa diambil belum jenazahnya. Kami sampaikan bahwa ini masih proses, untuk hasil dari laboratorium forensik Mabes Polri ini belum keluar, dan keluarga menerima dan sangat respon dengan penyampaian kami,” pungkasnya.
