
Dunia kesehatkan sedang dihebohkan dengan penemuan baru penyakit yang menyerang anak berusia 6 bulan-18 tahun, Dinas Kesehatan sudah mencatat sejak awal Januari hingga 19 Oktober 2022 sebanyak 71 anak terjangkit gangguan gagal ginjal akut, dan sebanyak 40 anak meninggal dunia. Gagal ginjal akut pada anak adalah kondisi klinis ketika ginjal mengalami kerusakan dan penurunan fungsi, Keadaan ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti kekurangan cairan infeksi atau adanya sumbatan aliran keluar urine. Gagal ginjal akut juga akan terjadi ketika ginjal tidak bisa menyeimbangkan air serta elektrolit. Penyakit gagal ginjal akut saat ini dikenal dengan istilah gangguan ginjal akut karena penyakit gagal ginjal tidak selalu mengalami kegagalan.
Pastikan bila anak sakit cukupi kebutuhan cairan tubuhnya dengan minum air. Lebih lanjut, gejala lain yang juga perlu diwaspadai orang tua adalah perubahan warna pada urine (pekat atau kecoklatan). Bila warna urine berubah dan volume urine berkurang, bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), orang tua diminta segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Bukan hanya faktor obat yang mengandung etilen glikol dalam obat sirup, bisa juga daya tahan tubuh yang rentan dan lingkungan yang kurang bersih bisa menyebabkan penyakit ini, ginjal berfungsi untuk memfilte zat-zat racun yang dihasilkan dalam tubuh untuk dikeluarkan, kalau fungsi ginjal terganggu tentunya akan meracuni tubuh anak.
Untuk menjaga anak dari jangkitan penyakit ini yang harus dilakukan adalah
- Cukupi kebutuhan air putih pada anak
- Kurangi konsumsi gula
- Batasi Konsumsi garam dan natrium
- Jaga berat badan anak tetap ideal
- Jika anak sakit perhatikan kandungan obat
- Jaga kebersihan Lingkungan anak bermain
Adapun gejala-gejala yang akan dialami jika anak terjangkit gagal ginjal akut diantaranya anak mengalami :
- diare
- mual
- muntah
- demam
- batuk
- pilek
- sering mengantuk
- dan buang air kecil (urin) dalam jumlah banyak selama 3-5 hari.
Gejala lain yang harus kita waspadai adalah perubahan warna urin. Jika urin Anda berwarna gelap atau coklat, kurangi jumlah urin sampai Anda kehabisan urin selama 6-8 jam sehari. Orang tua dihimbau untuk segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat. Kemenkes sudah mengeluarkan beberapa daftar nama obat sirup yang harus dihindari untuk anak “kita sudah mengidentifikasi 15 dari 18 obat yang diuji masih mengandung etilen glikol pada sirup anak” ujar kemenkes.
Berikut nama obat yang mengandung Etilen Glikol:
- Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dus, Botol @ 15 ml.
- Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan dus, Botol Plastik @ 60 ml.
- Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan dus, Botol Plastik @ 60 ml.
- Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml
- Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menjelaskan aturan baru ketetapan kandungan obat sirup di Indonesia dimana setiap farmasi yang melakukan registrasi obat dilarang mendaftarkan produk yang mempunyai kandungan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol, karena kedua bahan itu bisa memicu kematian yang sudah terjadi terhadap 70 anak, Dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) sendiri umumnya ditemukan sebagai cemaran pada gliserin atau propilen glikol yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan. Namun, BPOM telah menetapkan batas maksimal EG dan DEG untuk kedua bahan tambahan tersebut sesuai standar internasional.