
Guncangan gempa berkekuatan M 5,6 mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat pada hari Senin (21/11/2022), akibat gempa itu menimbulkan banyak korban jiwa dan runtuhnya ratusan rumah, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur dan korban mayoritas anak-anak. Data itu disampaikan oleh Gubenur Jawa Barat, Ridwal Kamil yang juga menyebutkan ada 326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi.
Gubernur Ridwan Kamil menyebutkan banyaknya korban anak-anak karena saat kejadian banyak siswa sekolah yang sedang belajar di Madrasah atau Pesantren. dan belum mendapatkan data pasti berapa jumlah anak yang menjadi korban dari peristiwa ini. sedangkan rumah rusak berskala 60-100 persen berjumlah 2.345 unit. dan ada lokasi terisolasi dan ada dua gardu listrik padam dan hanya satu yang berfungsi. Kerusakan yang paling terparah ada di tiga kecamatan di Kabupaten Cianjur yakni Desa Rancagoong kecamatan Cilaku, Desa Limbangan Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang.
Ridwan Kamil meminta agar korban Gempa mendapatkan penanganan dan perawatan yang maksimal jangan sampai ada yang terlantar.Ridwan Kamil telah menginstruksikan sejumlah rumah sakit di sekitar Cianjur untuk membantu korban gempa. Rumah sakit darurat juga akan dibangun di area Pendopo Kabupaten Cianjur.
“Jika memang karena keterbatasan rumah-rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan karena jumlah luka-luka terlalu banyak, saya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit di Sukabumi, Bandung, dan Cimahi untuk bisa menangani,” kata Ridwan Kamil.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa gempa tersebut akibar gerakan sesar cimandiri dan dia menjelaskan gempa itu berpusat di sekitar sukabumi-cianjur. Tanah yang berada di Kawasan Cianjur rawan goncangan. perumahan dan pemukiman pun tidak tahan gempa permasalahan itulah yang membuat banyaknya korban dan kerusakan yang terjadi. Gempa dengan kekuatan magnitudo M5,6 terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan morfologi wilayah pusat gempa di wilayah Cianjur pada umumnya merupakan dataran hingga dataran gelombang, perbukitan bergelombang hingga terletak pada bagian tenggara gunung api Gede.
“Endapan Kuarter yang menyusun wilayah ini pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi,” Ungkap Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Gempa susulan pun terjadi hingga 125 kali pada selasa (22/11/2022) pukul 08:00 WIB. dengan kekuatan gempa yang bervariasi dari yang terbesar bermagnitudo 4,2 hingga 1,5. Sebagaian titik gempa susulan berada disekitar garis sesar cimandiri yang juga dekat dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi. BMKG memperbarui data jumlah gempa susulan per satu jam.
“Gempa susulan terbanyak yang totalnya 32 kali terjadi pada 1-2 jam pertama pasca gempa utama. Lalu 25 kali lindu susulan setelah 8-9 jam kemudian,” kata Teguh, Selasa, 22 November 2022.
Dan BMKG tidak bisa memastikan dan memprediksi berapa jumlah dan sampai kapan gempa susulan itu masih akan terjadi. dan BMKG mengimbau kepada Masyarakat untuk mengantisipasi Dia menyarankan warga tinggal di tempat yang aman atau pengungsian. Alasannya dikhawatirkan rumah dengan kondisi seperti itu bisa rubuh jika terjadi gempa yang kuat.
“Rumah-rumah yang tidak rusak insya Allah sudah teruji, kalau yang retak miring jangan ditinggali,” kata dia. Selain itu di daerah lereng, gempa-gempa susulan bisa menimbulkan instabilitas dan rawan longsor jika hujan.