Gejala Terbaru Covid-19 Yang Banyak Dirasakan

https://www.detik.com/sumut/berita/d-6404599/wajib-tahu-ini-gejala-omicron-xbb-yang-lebih-cepat-menular-dari-varian-lain

Indonesia kembali merasakan kenaikan kasus Covid-19, kasus harian Covid-19 hampir mencapai angka 8 ribu dengan angka 7.814. Sub varian terbaru disebut dengan BN.1 dan sedang menjadi perbincangan hangat. Centers of Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa BN.1 merupakan subvarian atau mutasi dari SARS-CoV-2 varian omicron. dan subvarian BN.1 sudah terdeksi di 30 Negara yaitu Amerika Serikat, Austria, Australia, Korea Selatan, India, Inggris dan Jerman.

Sebelum adanya varian terbaru BN.1. Masyarakat perlu mewaspadai infeksi Omicron XBB. Dengan temuan itu, Kemenkes pun memprediksikan puncak penambahan kasus Covid-19 di tanah air akan terjadi dalam waktu 1,5 bulan ke depan. varian XBB memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat, namun dengan gejala lebih enteng ketimbang sebelumnya. ada pasien Omicron XBB yang sampai memerlukan perawatan rumah sakit. Namun, sebagian besarnya cukup menjalani perawatan dan isolasi mandiri di rumah.

Salah satu untuk menjaga tubuh terpaparnya virus Covid-19 adalah dengan menjaga daya tahan tubuh dan mengetahui gejala-gejala awal. Berdasarkan analisis Gejala infeksi Corona Varian terbaru ditemukan mirip dengan flu, beberapa gejala yang dominan pada varian sebelumnya, Delta saat ini berada diurutan daftar paling bawah. Selama nyari tiga tahun virus corona telah berkembang menjadi banyak varian, dimana varian terbaru terus muncul karena mutasi virus corona sebelumnya, dan menyebabkan gejala covid terus berubah-ubah.

Pada Omicron, varian ini memiliki 32 titik mutasi dimana yang terbanyak terdapat pada bagian gen yang mengkode protein spike. Dengan demikian, varian Omicron termasuk di dalamnya subvarian XBB, memiliki kekhasan penyebaran yang cukup cepat dibanding varian sebelumnya. Mayoritas klinis yang ditunjukkan pasien yang terinfeksi XBB umumnya bergejala ringan, yaitu gejala infeksi saluran napas atas seperti batuk, pilek, demam, dan kadang nyeri menelan atau sakit tenggorok. subvarian XBB yang masih sesama varian Omicron tidak memiliki perbedaan yang terlalu bermakna.

Selain itu adanya perbedaan gejala COVID-19 berdasarkan status vaksinasinya. Pasien yang telah mendapatkan dosis lengkap akan mengalami gejala yang berbeda dengan pasien yang baru mendapatkan satu atau dua dosis atau bahkan belum pernah sama sekali vaksin. Orang yang vaksinnya sudah lengkap akan mengalami gejala yang lebih ringan dan gejala pada umumnya menghilang dalam periode waktu yang lebih cepat. Namun orang-orang dengan ketahanan imun yang kurang baik, mungkin akan membutuhkan vaksin pengulangan setiap satu tahun atau beberapa tahun sekali.

Adapun menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), badan Amerika Serikat yang menangani pandemi, secara umum gejala varian ini mirip seperti gejala Covid-19. Antara lain demam atau menggigil, batuk, sesak napas atau napas singkat, serta badan lemas dan mudah lelah. Kemudian nyeri otot dan tubuh, sakit kepala, kehilangan indera perasa atau penciuman, sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, mual atau muntah, dan diare.

“XBB termasuk XBB1 memang dia mutasi dari BA.2 maupun BA.2.75. Transmisinya memang lebih cepat dibandingkan BA.5. Dia cepat, hanya saja seperti halnya BA.4 dan BA.5 sebelumnya, tingkat keparahannya lebih rendah,” ucap Juru Bicara Kemenkes dr Muhammad Syahril

Berikut adalah gejala-gejala Omicron XBB

  • Badan mudah lelah dan lemas
  • Mual
  • Batuk
  • Nyeri otot
  • Sesak napas
  • Muntah
  • Sakit perut atau diare
  • Demam atau menggigil kedinginan
  • Sakit di sekujur tubuh
  • Lidah tidak ada rasa
  • Hidung tidak bisa mencium bau
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek atau hidung tersumbat
  • Sakit kepala

Laurie Rivera

Learn More →