
Seorang wanita yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga di Kabupaten Bandung Barat mengalami penyiksaan hingga di sekap oleh majikan, Aksi kekerasan itu diketahui warga sekitar dan melaporkannya kepihak yang berwajib. Korban atas nama Rohimah (29) seorang ART asal Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah berhasil di evakuasi oleh Warga Bukit Permata, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah pada hari sabtu 29 Oktober 2022.
Rohimah diduga disekap dan disiksa oleh majikannya sepasangan pasutri berinisial J (29) dan L (28) dan korban sudah dipastikan mengalami luka parah pada sekujur tubuhnya, kondisi itu diketahui berdasarkan hasil visum setelah korban berhasil dievakuasi oleh warga dibantu dengan polisi dan TNI dari rumah majikannya di Perumahan Bukit Permata, Blok G1 RT 05/RW 22, Desa cilame, Kecamatan Ngamprah.
Korban telah mendapatkan perawatan medis di RS Sartika Asih, Luka pada tubuh korban sangat terlihat jelas sehingga kondisi ini menjadi indikasi kuatnya tindakan kekerasan yang dilakukan majikannya. Menurut Kepala Desa Cilame Aas Mohamad Asor mengatakan kasus penyiksaan dan penyekapan itu bermula dari kecurigaan warga yang mendengar suara korban menangis. Warga pun curiga bahwa korban disiksa oleh majikannya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Ngamprah, Agnes Virganty mengatakan jka korban mengaku bekas luka karena jatuh. Namun dirinya tidak percaya begitu saja. “Korban mengaku hanya jatuh tapi kalau dilihat luka-lukanya tidak memungkikan hanya jatuh biasa. Apalagi ada bukti penyekapan. Lebih jauhnya kita percayakan ke pihak kepolisian,” kata Agnes. Masih dikatakan Agnes, jika majikan dan korban sekarang lagi dimintai keterangan di Polres Cimahi.
Kepala Desa Cilame Aas Mohamad Asor menjelaskan, kasus penyiksaan dan penyekapan itu berawal dari kecurigaan warga terhadap suara menangis korban. Warga sekitar sering mendengar korban menangis setiap hari bahkan hampir setiap malam warga mendengar korban menangis, akhirnya warga curiga bahwa korban telah disiksa oleh majikannya, “Sudah sekitar dua atau tiga bulan disiksanya. Hampir setiap malam, korban terdengar menangis,” kata Aas
Beberapa kali warga sering melihat korban berada diluar rumah dengan saat cuaca sedang hujan sehingga kejadian yang dilihat secara langsung oleh warga menguatkan bahwa korban benar disiksa oleh majikannya, Korban mengalami trauma sehingga saat ditanya hanya mengatakan kalau Ia hanya terjatuh tetapi warga tidak mempercayainya karena melihat luka sekujur tubuh yang sangat parah ditubuhnya,
Kasatreskim Polres Cimahi AKP Rizka Fadilla mengatakan bahwa kedua pelaku penyiksaan dan penyekapan itu saat ini masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh penyidik, “Terduga pelau penyekapan disertai tindak pidana penganiyaan sudah diamankan oleh warga dibantu Babinsa dan Babinkamtibnas kemudian diserah ke Polres Cimahi” Ujar Rizka.
Saat ini korban berada dalam pengawasan kepolisian usai menjalani visum di rumah sakit. Korban juga masih mendapatkan penanganan medis di RS Sartika Asih. “Berdasarkan kondisinya ada perlukaan yang tampak secara jelas di sekujur tubuh korban. Tentunya berdasarkan hasil visum yang dilakukan pihak rumah sakit,” kata Rizka. Radit Aji (45), warga setempat sekaligus pihak yang turut mengevakuasi korban mengatakan pendobrakan rumah tempat korban dievakuasi dan dianiaya dilakukan sesuai hasil kesepakatan warga yang geram dengan tindakan kedua terduga pelaku.
Korban dievakuasi dan dibawa kerumah warga lain, dan korban saat dievakuasi tidak banyak bicara karena mengalami syok berat, dan korban ditenangkan oleh sejumlah warga diberi makan dan minum, setelah korban sudah tenang, korban akhirnya mau berkomunikasi dengan warga dan menceritakan kronologi penyiksaan kepada warga.