Tragedi Kanjuruhan Yang Memakan Banyak Korban Dan Bertambah 1 Orang

FIFA, badan sepak bola Indonesia bentuk satgas setelah Kejadian Fatal Kanjuruhan Buntut dari penyerbuan sepak bola di Malang Orang-orang berkumpul di Patung Singa Stadion Kanjuruhan saat mereka menyampaikan belasungkawa kepada para korban kerusuhan dan penyerbuan setelah pertandingan sepak bola antara Arema vs Persebaya Surabaya di Malang, provinsi Jawa Timur, Indonesia, 4 Oktober 2022.

Pihak berwenang Indonesia berada di bawah tekanan untuk mengambil langkah cepat untuk merombak standar keselamatan sepak bola setelah lebih dari 132 orang tewas dalam kecelakaan kerumunan pada pertandingan di Stadion Kanjuruhan di Jawa Timur pada 1 Oktober, dalam salah satu bencana stadion terburuk di dunia.

Korban bertambah satu orang bernama Helen Priscella (21), Helen meninggal di RS Syaiful Anwar, Malang. setelah sebelumnya menjalani perawatan di RS Cakra. Sementara itu pemerintah dalam hal ini terus berkomitmen untuk mengutamakan pasien yang masih dirawat di ICU dan yang masih dalam proses pemulihan dari tragedi kanjuruhan, Pemerintah juga memastikan untuk terus bertanggung jawab atas pengobatan dan perawatan untuk korban yang berdampak akibat tragedi ini agar tidak ada korban yang bertambah lagi.

Badan Sepak Bola Indonesia (PSSI) dan badan pengatur sepak bola dunia FIFA akan membentuk satuan tugas bersama dalam upaya untuk meningkatkan kontrol kerumunan dan langkah-langkah keamanan setelah penyerbuan sepak bola mematikan awal bulan ini, kata para pejabat pada Kamis.

Untuk mencegah terulangnya kejadian ini atas perintah yang diturunkan Presiden Indonesia Joko Widodo, Tim gabungan independen pencari fakta ( TGIPF) telah mempelajari struktur dan regulasi FIFA yang mungkin harus menjadi objek perubahan, penyelenggara dan tempat pertandingan harus lebih diperhatikan untuk keamanannya.

agar mencegah terulangnya Tragedi Kanjuruhan Presiden telah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan audit stadion di seluruh Indonesia demi keamanan Masyarakat jika menonton pertandingan dimanapun secara langsung.

Dalam protokol keamanannya, FIFA menyarankan untuk tidak menggunakan gas air mata di dalam atau di sekitar stadion dan merekomendasikan gerbang keluar dibuka setiap saat selama pertandingan. Meskipun aturan tersebut dianggap sebagai standar keselamatan, aturan tersebut tidak berlaku untuk liga domestik atau nasional dan FIFA tidak memiliki wewenang atas bagaimana pemerintah daerah dan polisi mengendalikan kerumunan.

Laurie Rivera

Learn More →